Sejarah Perkembangan tvOne dan GTV
Pada awal siaran, tvOne dahulu bernama Lativi. Lativi sendiri berdiri berdasarkan izin dari Depkominfo Kanwil. Jakarta Timur dengan No. 809/BH.09.05/III/1999 yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh ALatief Corporation (perusahaan yang dimiliki oleh Abdul Latief). Pada bulan Januari 1999, keberadaan Lativi diumumkan dalam Berita Negara No. 8687 sebagai PT Pasaraya Media Karya (selanjutnya berubah nama menjadi PT Lativi Media Karya).
Lativi sendiri mulai disiarkan sejak tahun 1999 sebagai izin siaran percobaan. Meskipun siaran percobaan, Lativi telah membangun stasiun relai televisi di Kota Jakarta. GTV yang mulanya bernama Global TV didirikan pada tanggal 22 Maret 1999, awalnya dimiliki oleh ICMI dan IIFTIHAR dengan nama perusahaan PT Global Investasi Bermutu.[1] Global TV memperoleh izin siaran pada tanggal 25 Oktober 1999. Sebenarnya, Global TV ditujukan untuk televisi dengan syiar Islam, pendidikan, teknologi dan pengembangan sumber daya manusia.
Global TV awalnya menggunakan logo "TVG" dengan tulisan "tv" warna hijau dan huruf "G" besar warna biru digunakan ketika masih merelai acara-acara MTV Indonesia, digunakan pada tanggal 8 Oktober 2001 hingga 13 Oktober 2005. Seiring makin banyaknya acara non-MTV yang tayang di Global TV, termasuk acara Nickelodeon,
Sejak awal tahun 2001, Bimantara Citra mengakuisisi saham kepemilikan Global TV dan mengubah nama perusahaan menjadi PT Global Informasi Bermutu.
Pada tanggal 1 Juni 2002, GTV memulai siaran percobaan dengan merelai MTV Indonesia (yang sebelumnya direlai melalui ANTV) selama 15 jam sehari, yaitu pukul 09.00-00.00 WIB. Pada tanggal 8 Oktober 2002, Global TV diluncurkan sebagai stasiun televisi nasional untuk anak muda dan menayangkan acara MTV Indonesia selama 24 jam dan belakangan meluaskan siaran ke 5 kota besar lainnya. Pada tahun 2003, Media Nusantara Citra resmi mengakuisisi Global TV.
Mulanya, Global TV hanya menayangkan acara dari MTV Indonesia dengan durasi 24 jam. Namun sejak 15 Januari 2005, Global TV mulai menayangkan acaranya sendiri serta mendapatkan hak siar Formula 1. dengan membagi jam tayang siaran MTV Indonesia
menjadi 12 jam. Sejak tahun 2006, sebagian sahamnya juga
dimiliki oleh Grup Bakrie yang juga memiliki stasiun televisi ANTV. logo "TVG" dipensiunkan dan diganti dengan logo yang terdiri dari huruf "G" yang memiliki perpaduan warna hijau, jingga, dan biru di atasnya dengan tulisan "GlobalTV" di bawahnya pada tanggal 13 Oktober 2006, bertepatan dengan acara "Fant4stik", yaitu perayaan Ulang Tahun Global TV ke-4. Agar lebih segar, Dalam perkembangannya juga menyiarkan acara-acara non-MTV dengan pembagian 8 jam untuk acara Global TV, 8 jam untuk MTV Indonesia dan 8 jam untuk Nickelodeon yang juga pernah ditayangkan di ANTV dan Lativi (sekarang tvOne). Pada awalnya pula, kartun dari Nickelodeon adalah kartun yang banyak di Global TV, tetapi sekarang juga menyiarkan kartun non-Nickelodeon, termasuk anime.
Mulai Kamis, 14 Februari 2008 pukul 19:30 WIB, Lativi secara resmi berganti nama menjadi tvOne. Kepastian peresmian nama baru ini disampaikan Direktur utama dari tvOne, Erick Thohir, dalam jumpa pers Rabu, 13 Februari 2008. Perubahan nama ini adalah upaya strategi manajemen untuk memberikan sesuatu yang berbeda di industri pertelevisian Indonesia. Peresmian tvOne akan dilaksanakan di Plenary Hall, Gedungan Jakarta Convention Center, dan ditayangkan secara langsung di tvOne mulai pukul 19:30 WIB. Peresmian tvOne juga dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.
komposisi 70 persen berita, sisanya gabungan program olahraga dan hiburan. Komposisi kepemilikan saham tvOne terdiri dari PT Visi Media Asia Tbk sebesar 49%, PT Redal Semesta 31%, Good Response Ltd 10%, dan Promise ResultLtd 10%. Direktur Utama tvOne saat ini adalah Ahmad R Widarmana.[1][2] Global TV juga memiliki hak siar dalam ajang sepak bola Euro 2008, bersama RCTI dan MNCTV.
Global TV mengganti logonya dengan bola tiga-dimensi biru dengan huruf "G" dengan tulisan "globaltv" pada tanggal 1 Juli 2008, setelah Euro 2008 berakhir. Direktur Utama Global TV saat ini adalah David Fernando Audy yang menggantikan Daniel Tatang Hartono.
Global TV menjadi hak siar resmi Piala Dunia FIFA 2010 dan selanjutnya, Global TV dan MNCTV menayangkan Liga Utama Inggris selama musim 2010 hingga musim 2013. Global TV juga pernah menayangkan liga sepak bola Eropa selain Liga Inggris yaitu La Liga, Bundesliga dan Serie A. Global TV pernah memiliki hak siar dalam ajang sepak bola Liga Prima Indonesia, bersama RCTI dan MNCTV.
Pada tanggal 25 Februari 2011, tvOne mengubah logonya yaitu dalam huruf O terdapat gambar peta, tepat setelah pertandingan Indonesia vs Turkemnistan yang di siarkan langsung oleh tvOne.
Namun sejak 1 Januari 2012, Global TV tidak menayangkan MTV Indonesia lagi.
Pada tanggal 28 Maret 2012, Global TV meluncurkan logo barunya saat penayangan langsung acara "Lampion 100% Ekspresif". Logo ini mirip dengan logo MNCTV dan Sindo TV. David Fernando Audy, selaku Direktur Utama Global TV mengatakan, “Logo baru ini merupakan bentuk penyempurnaan dari logo sebelumnya dan mempresentasikan perkembangan Global TV dari tahun ke tahun yang semakin kuat dengan program-programnya, baik on-air maupun off-air. Juga dari berbagai hal lain yang membuat Global TV semakin menjadi pilihan pemirsa Indonesia”.[2]
Gramedia TV merupakan stasiun televisi swasta nasional. Televisi ini menyuguhkan program-program informasi dan hiburan, serta berusaha untuk mencerdaskan bangsa dengan program-program yang edukatif dan inspiratif. Sebenarnya Gramedia TV ini hadir stasiun televisi yang pernah dimiliki oleh Kompas Gramedia. Namun pada tahun 2017, Kompas Gramedia meluncurkan stasiun televisi yang selama ini diinginkan oleh pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama.[butuh rujukan]
Pada tanggal 15 April 2017, tvOne untuk pertama kalinya sejak 9 tahun kembali mulai menayangkan program hiburan, seperti drama Turki dan acara permainan. Beberapa drama Turki dan acara permainan yang ditayangkan oleh tvOne, sebelumnya juga pernah ditayangkan oleh antv. Namun untuk jangka panjang, tvOne akan mengarahkan program-program hiburan yang ditayangkan untuk segmentasi pria dan remaja, yang dimulai dengan kembalinya Radio Show pada awal tahun 2017. Dengan format baru ini, tvOne diharapkan dapat melampaui peringkat Trans TV dan Trans7 dalam klasemen tahunan Nielsen, di mana kedua stasiun televisi tersebut sedang mengalami stagnasi pada saat ini. Sayangnya, proses reposisi tvOne harus terhenti per 31 Juli 2017 hingga batas waktu yang tidak ditentukan, diduga karena adanya friksi antara redaksi dengan programming mengenai penjadwalan, serta rating drama Turki dan acara permainan yang tayang di tvOne malah cenderung rendah dan tidak sesuai harapan. tvOne pun kembali seperti semula, menjadi TV yang fokus ke tayangan berita dan olahraga.
Pada tanggal 11 Oktober 2017, Global TV mengganti nama dan logonya menjadi GTV, bertepatan dengan acara "Amazing 15", yaitu perayaan Ulang Tahun Global TV ke-15. Huruf "G" pada logo GTV ini hampir mirip dengan logo yang sebelumnya bernama Global TV digunakan pada tahun 2006-2008 dan logo Google, hanya saja warna yang berbeda di mana warna tersebut berdasarkan warna lambang dari logo MNC, yakni hijau, biru, merah, dan kuning (berurutan searah jarum jam).
Mulai November 2017, sebulan setelah adanya tayangan acara realitas dalam restrukturisasi dan pergantian nama, GTV tidak menyiarkan siaran langsung acara olahraga lagi, tetapi GTV tetap menayangkan acara berita olahraga bernama 100% Sport. GTV juga menghapus acara penghargaan Nickelodeon Indonesia Kids' Choice Awards mulai tahun 2018.
Pada 2018, tvOne juga resmi menjadi salah satu pemegang hak siar Asian Games 2018 bersama TVRI, SCTV, Indosiar, O Channel, dan MetroTV.
Pada tanggal 11 Maret 2020, tvOne memulai siaran percobaan dengan merelai RCTI (yang sebelumnya direlai melalui SCTV di Surabaya) dengan durasi selama 24 jam.
Global Gramedia Asia didirikan pada tanggal 30 Juli 2020, merupakan induk usaha dari PT Global Informasi Bermutu (GTV) yang merupakan televisi kerjasama dengan MNC Media salah satu dari 15 televisi terestrial penerimaan tetap tidak televisi berlangganan di Indonesia yang memiliki izin bersiaran secara nasional. Memasuki era televisi digital dan GTV yang merupakan anak perusahaan kerjasama dari Kompas Gramedia dan Visi Media Asia telah menerapkan strategi konvergensi untuk pertumbuhan agar konten-konten yang ditayangkan dapat dinikmati anytime anywhere dan with any device dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi pemirsanya.
Pada tanggal 11 Maret 2020, tvOne memulai siaran percobaan dengan merelai RCTI (yang sebelumnya direlai melalui SCTV di Surabaya) dengan durasi selama 24 jam.
Global Gramedia Asia didirikan pada tanggal 30 Juli 2020, merupakan induk usaha dari PT Global Informasi Bermutu (GTV) yang merupakan televisi kerjasama dengan MNC Media salah satu dari 15 televisi terestrial penerimaan tetap tidak televisi berlangganan di Indonesia yang memiliki izin bersiaran secara nasional. Memasuki era televisi digital dan GTV yang merupakan anak perusahaan kerjasama dari Kompas Gramedia dan Visi Media Asia telah menerapkan strategi konvergensi untuk pertumbuhan agar konten-konten yang ditayangkan dapat dinikmati anytime anywhere dan with any device dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi pemirsanya.
Global Gramedia Asia awalnya menggunakan logo dengan bola tiga-dimensi merah pada logo Global Gramedia Asia ini hampir mirip dengan logo yang sebelumnya bernama tvOne digunakan pada tahun 2008-2011 dan logo Google, hanya saja terang yang jingga dengan huruf "G" pada logo Global Gramedia Asia ini hampir mirip dengan logo yang sebelumnya bernama Global TV digunakan pada tahun 2006-2008, hanya saja warna yang berbeda di mana warna tersebut berdasarkan warna lambang dari logo Gramedia, yang memiliki perpaduan warna hijau, putih, dan biru digunakan sebagai perusahaan patungan dengan kepemilikan saat ini adalah Kompas Gramedia dan Visi Media Asia yang didirikan tanggal 30 Juli 2020.
Pada tanggal 30 Juli 2022 pihak MNC Media resmi menjual sisa saham tvOne dan GTV ke Global Gramedia Asia, sehingga tvOne dan GTV dikuasai sepenuhnya oleh Global Gramedia Asia hingga sekarang. dan berhasil menjalin kerja sama strategis dengan jaringan televisi dunia Global Mediacom. Kerja sama ini ditandai dengan masuknya saham Global Gramedia Asia ke Global Mediacom. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Namun sejak 30 Juli 2022, tvOne mengganti nama dan logonya menjadi Gramedia TV dan GTV mengganti nama dan logonya menjadi GlobalOne, bertepatan dengan acara "Beda itu Amazing 30:07 2022", yaitu perayaan Ulang Tahun tvOne dan GTV ke-20. Agar lebih segar, pada tanggal 1 Juli 2022, setelah tvOne menayangkan acara RCTI berakhir.
Pada tanggal 30 Juli 2022 pihak MNC Media resmi menjual sisa saham tvOne dan GTV ke Global Gramedia Asia, sehingga tvOne dan GTV dikuasai sepenuhnya oleh Global Gramedia Asia hingga sekarang. dan berhasil menjalin kerja sama strategis dengan jaringan televisi dunia Global Mediacom. Kerja sama ini ditandai dengan masuknya saham Global Gramedia Asia ke Global Mediacom. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Namun sejak 30 Juli 2022, tvOne mengganti nama dan logonya menjadi Gramedia TV dan GTV mengganti nama dan logonya menjadi GlobalOne, bertepatan dengan acara "Beda itu Amazing 30:07 2022", yaitu perayaan Ulang Tahun tvOne dan GTV ke-20. Agar lebih segar, pada tanggal 1 Juli 2022, setelah tvOne menayangkan acara RCTI berakhir.