Astro Nusantara dioperasikan oleh PT Direct Vision dan Astro Malaysia Holdings Berhad yang dimiliki oleh Multipolar melalui Broadband Multimedia (sekarang First Media), yang juga merupakan operator televisi kabel berlangganan. PT Direct Vision memperoleh pasokan siaran dari Astro Malaysia Holdings yang mengoperasikan televisi satelit berlangganan Astro di Malaysia dan Brunei. Selain berhak menggunakan nama Astro melalui suatu perjanjian lisensi penggunaan merek dagang, ketiga pihak juga menyepakati suatu perjanjian di mana dalam waktu selama dua tahun Astro Malaysia Holdings akan turut serta menjadi pemegang saham di PT Direct Vision.
Program Astro Asih yang dimulai sejak pada bulan September 2006 merupakan wadah kerja sama Astro dan masyarakat untuk meningkatkan pendidikan dan kesehatanmasyarakat. Salah satu kegiatan yang dilakukan melalui program
Astro Asih adalah Mobile Child Service aksi langsung bagi anak-anak korban gempa bumi di Yogyakarta serta aktivitas rehabilitasi bagi korban banjir di Jakarta.
2007
Sejak pada tanggal 5 Februari 2007, Astro Nusantara mengadakan Jumpa Bintang The Unforgettable Memory di Sun Plaza di Jalan KH Zainul Arifin No. 7, Madras Hulu, Medan Polonia, Medan (ibu kota Sumatra Utara) dengan mengundang 2-aktor pemeran utama dari Taiwan seperti: Wang Shi Xian (sebagai berperan nama "Wang Qing Yun" dan "Wang Sheng Tian") dan Li Xing Wen (sebagai berperan nama "Li Quan Shui").
Astro Nusantara dan STAR World yang bekerjasama dengan Radio Hard Rock 87.6 FM mengelar acara Nonton Bareng The 49th Annual Grammy Awards pada 12 Februari2007 di Hard Rock Cafe dari Plaza Indonesia dekat Entertainment X'nter di Jalan MH Husni Thamrin Kav. 28-30, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.
Astro Nusantara berperan aktif dalam pengembangan olahraga di Indonesia dengan menjadi title sponsor Enjoy Jakarta Astro Indonesia Open 2007-2008 yang sebuah turnamen golf bertaraf internasional yang mendapat pengakuan dari Southeast Asian Tour disponsori oleh Enjoy Jakarta berkerjasama dengan Maybank berlangsung di Damai Indah Golf and Country Club di Jalan Bukit Golf 1 Sektor 6, Lengkong Wetan, Serpong, Tangerang Selatan, Banten pada 15 Februari 2007 sampai 17 Februari 2008.
Pada 16 Juni 2007, Astro Nusantara resmi meluncurkan dua layanan televisi berlangganan yaitu Broadband Multimedia mengganti namanya menjadi First Media, sekaligus meluncurkan identitas dan merek baru sebagai penyedia layanan "Triple Play". Kabelvision dan Digital1 disatukan di bawah produk First Media, sementara MyNet menjadi FastNet. Pada tahun berikutnya, hak siar eksklusif sepak bola Liga Utama Inggris untuk musim 2008-2009.[janggal] Hal ini berdampak kepada penurunan jumlah pelanggan Astro Nusantara dari 145.000 orang pelanggan pada akhir tahun 2007 menjadi 98.000 orang pelanggan terpisah pada saat setop siaran dan Centrin TV didirikan pada 10 September 2007.
2008
Pada 1 April 2008, siaran Astro Nusantara sempat dihentikan selama lebih kurang sebelum tiga bulan akibat belum dipenuhinya persyaratan administrasi yang ditentukan Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia Mohammad Nuh. aora diluncurkan pada tanggal 8 Agustus 2008 di Jakarta. Produk pertama yang ditawarkan adalah paket perdana terbatas Olimpiade Beijing 2008, yang terdiri dari 10 kanal, 3 lokal dan 7 internasional. 4 kanalnya dikhususkan untuk siaran-siaran Olimpiade non-stop.
aora adalah stasiun siaran televisi satelit parabola berlangganan bersama aora dan Astro Nusantara yang menayangkan siaran secara langsung Olimpiade Musim Panas 2008 di Beijing (ibu kota Republik Rakyat China).
Paket yang ditawarkan setelah aora berhasil memperoleh hak siar Liga Utama Inggris di Indonesia untuk musim 2008-2009 yang semula dimiliki oleh Astro Nusantara adalah Paket Liga Inggris.[1] Pecahnya kerjasama Astro All Asia Networks plc dan PT First Media Tbk (bagian dari Lippo Group) dalam PT Direct Vision, operator Astro Nusantara, dimanfaatkan oleh aora untuk mendapatkan lisensi penyelenggaraan siaran Liga Inggris di Indonesia. Menjelang berakhirnya perjanjian lisensi penggunaan merek dagang Astro pada 31 Agustus 2008, Astro Malaysia Holdings dan Multipolar (melalui First Media) bersengketa mengenai kerjasama mereka dalam penyelenggaraan siaran Astro di bawah PT Direct Vision. Astro Malaysia Holdings meragukan rencana awal mereka untuk menjadi pemegang saham di PT Direct Vision akan terwujud dengan sementara mereka telah menyediakan pasokan siaran bernilai Rp2,5 triliun selama lebih dari dua tahun terakhir. Astro Malaysia Holdings menginginkan kejelasan mengenai rencana tersebut yang apabila tidak mungkin terwujud, Astro Malaysia Holdings menginginkan PT Direct Vision membayar seluruh jasa yang telah mereka berikan secara gratis tersebut. Walau lisensi penggunaan merek dagang Astro sempat diperpanjang pada 30 September 2008 dan kemudian diperpanjang lagi menjadi 20 Oktober 2008, Astro Malaysia Holdings dan Multipolar tetap tidak berhasil mencapai kesepakatan. Hal ini berujung pada setop secara total seluruh pasukan siaran dari Astro Malaysia Holdings pada 20 Oktober.
Penyedia ini menjadikan siaran langsung sepak bola Liga Utama Inggris sebagai jualan utamanya untuk wilayah yang menjadi sasaran pemasaran di sebagian wilayah Nusantara, yakni dari Banda Aceh sampai Denpasar di Bali. Pada akhir tahun 2007, jumlah pelanggannya mencapai 145.000 orang pelanggan. Sejak 20 Oktober 2008, Astro Nusantara resmi menyetop siaran lisensi penggunaan merek dagang Astro dan dialihkan ke First Media. Astro Nusantara beroperasi dengan menggunakan satelit Measat 2, dan memasarkan dengan slogan Hidup Penuh Warna.2009
Pada 16 April 2009, aora mengganti saluran Goal TV 1, Goal TV 2, SCTV, History Channel, dan Crime & Investigation dengan saluran-saluran baru seperti Star Movies, Star World, Eurosport, National Geographic Adventure, dan National Geographic Wild. aora juga melakukan penomoran saluran baru dengan 3 digit. aora juga mengungkapkan rencananya untuk melakukan penambahan saluran-saluran lain yang akan diusahakan sebelum tahun 2009 berakhir.
Sejak 15 Agustus 2009, aora tidak lagi menayangkan saluran ESPN dan Star Sports seiring dengan berakhirnya hak siar Liga Utama Inggris yang musim sebelumnya menjadi jualan utama mereka. Goal TV 1 dan Goal TV 2 menjadi saluran penggantinya. Bersamaan dengan penggantian kedua saluran tersebut, aora juga menambahkan 12 saluran baru dan 1 saluran preview ke dalam daftar salurannya.
2010
Pada awal tahun 2010, masa depan aora sempat dalam keraguan usai dirumahkannya sekitar 90% karyawannya dan banyaknya pelanggan yang menghentikan langganannya usai kehilangan hak siar Liga Inggris di Agustus 2009. Tetapi hal ini kemudian dibantah oleh managing director aora, Guntur S. Siboro. Ia lantas menambahkan aora sedang merestrukturisasi perusahaannya dan akan memperbaiki serta menambah konten-kontennya sebelum tahun 2010 berakhir.[2] Janji tersebut kemudian terwujud dengan tampilan baru situs aora pada akhir tahun 2010, dan mereka juga menawarkan dua paket baru untuk pelanggan yaitu "Paket Asyik" dan "Paket Cihuy".
2011
Di awal 2011 aora kembali menambahkan dua paket baru dalam promosi langganan mereka yaitu "Paket Siip" dan "Paket Mantap". Selanjutnya aora juga menghadirkan saluran televisi resolusi tinggi (HDTV) mulai tanggal 1 November melalui "Paket HD", yang bisa pelanggan dapatkan dengan cara menyewa dekoder khusus HD atau berlangganan "Paket Marvel HD" yang berisi 67 saluran standar dan enam saluran HD. aora juga menghadirkan kembali saluran ESPN dan Star Sports dalam paket terpisah yaitu "Paket Olahraga". Empat saluran HBO yang sebelumnya hanya terdapat di "Paket Mantap" kini juga bisa pelanggan nikmati di paket terpisah yang diberi nama "Paket HBO" serta OrangeTV didirikan dan Centrin TV diluncurkan pada Agustus 2011.
Pangsa pasar aora saat ini tidak hanya mencakup kalangan menengah keatas saja. Dengan tarif iuran yang relatif terjangkau dimulai dari 59.000 rupiah, aora saat ini sedang berupaya menggaet pangsa pasar kelas menengah ke bawah yang sangat ingin mencicipi tayangan-tayangan berkualitas. aora juga telah melebarkan sayapnya ke seluruh pelosok Indonesia melalui pembukaan kantor-kantor cabang di setiap ibu kota provinsi.[3]
Centrin TV merupakan jaringan afiliasi aora. Centrin TV juga memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan kompetitor pay TV lainnya sehingga lebih mudah dalam pemasangan serta mampu dipasang di ketinggian kurang dari 10 meter.[1]Penyedia ini menyediakan layanan siaran satelit TV digital dengan sistem prabayar sehingga konsumen cukup fleksibel dan tidak terikat untuk berlangganan.
OrangeTV menggunakan teknologi DVB-S2 dan MPEG-4 dan memiliki jangkauan nasional. Fokus OrangeTV pada awalnya adalah menyajikan hiburan-hiburan bertema oriental, terlihat dari banyaknya saluran televisi Asia yang masuk ke dalam daftar saluran OrangeTV. Mulai musim 2013–14 sampai 2015–16, OrangeTV mendapat kesempatan untuk menjadi televisi resmi siaran Liga Primer Inggris melalui kemitraan bersama MP & Silva.[1] Centrin TV dipancarkan dari Satelit MEASAT-3a, sama dengan yang digunakan oleh aora.
2012
Topas TV menjadi bagian dari Mayapada Group yang memiliki saham di bidang perbankan, multifinansial, properti, media, retail, dan travel.[1] Topas TV memiliki slogan Pilihan Pas Untuk Semua.
Pada akhir tahun 2012, Topas TV menargetkan jangkauan pemasarannya meliputi semua kota-kota besar di Indonesia dan ke depan hingga ke desa-desa terpencil.
Sebagai pendatang baru di dunia televisi berlangganan di Indonesia, Topas TV menggunakan teknologi terbaru dengan format gambar MPEG-4/DVBS-2 yang mampu menyajikan gambar dan suara yang berkualitas dengan jangkauan nasional. Topas TV dipancarkan melalui Satelit Palapa D (C-Band) dan ChinaSat 10 (Ku-Band)
2013
Pada tanggal 8 Februari 2013, Centrin TV menghentikan siaran channel SET One, kemudian di susul oleh beberapa channel seperti Cartoon Network, Disney Channel, Disney Junior, HBO dan lainnya. Awalnya manajemen Centrin TV menginformasikan kepada pelanggan melalui jejaring sosial sedang ada gangguan pada perangkat satelit. Pada tanggal 1 Maret 2013, manajemen Centrin TV mengumumkan akan menghentikan operasionalnya dan BiG TV didirikan pada 9 September 2013.
BiG TV dioperasikan oleh PT Indonesia Media Televisi dan merupakan anak perusahaan Lippo Group.[1] BiG TV memiliki slogan More For Less.
Big TV disiarkan melalui satelit JCSAT-8A / LIPPOSTAR-1 sebuah satelit telekomunikasi yang dipesan oleh Lippo Group bekerjasama dengan perusahaan Jepang, SKY Perfect JSat Corporation dan Mitsui Corporation.[2] Dengan dilengkapi 11 KU Band Transponder, yang keseluruhannya mencakup ke Indonesia, LIPPOSTAR-1 saat ini memiliki jumlah transponder terbanyak di Indonesia. Hal ini memungkinkan Big TV untuk menyiarkan lebih banyak saluran televisi, baik dalam video definisi standar maupun definisi tinggi.[3]Satelit tersebut diluncurkan pada hari Selasa, 15 Mei 2012 sore waktu Guyana Prancis atau Rabu, 16 Mei 2012 pagi atau sekitar pukul 01:00 WIB dan akan beroperasi dengan masa aktif mencapai 15 tahun.[4]2014
Viva+ akan mengusung sebuah konten bernama Sport One. Tayangan itu mengutamakan laga Piala Dunia FIFA 2014.
Tepat pada 13 November 2014, Big TV membuktikan diri sebagai operator TV berbayar dengan jumlah saluran terbanyak di Indonesia dengan menerima rekor MURI yang saat itu berjumlah 183 saluran (terdiri dari 153 saluran SD dan 30 saluran HD).[5][6]
Pada awalnya Big TV memegang hak siar Gold dari MP dan Silva sebagai pemilik resmi untuk menayangkan beIN Sport 1 dan beIN Sport 2 dalam kualitas HD selama 3 tahun, namun karena adanya masalah kontraktual, siaran beIN Sport diberhentikan sejak 21 November 2014.[7]
VIVA+ memiliki 25 channel di dalamnya, 9 di antaranya merupakan channel Piala Dunia 2014. Gambar yang ditawarkan untuk layanan ini kualitasnya adalah High Definition (HD).[1]
2015-2017
aora kembali berhenti siaran pada tanggal 23 Maret 2015, melalui surel yang diterima pelanggan aora dan sebuah postingan di halaman Facebook resmi aora yang mengucapkan terima kasih kepada pelanggannya. Dalam beberapa bulan menjelang penutupan, pelanggan aora mulai kesulitan menghubungi layanan konsumen, sementara aora secara bertahap menghentikan penyiaran beberapa saluran.
Topas TV merupakan televisi berbayar sudah mendapatkan lisensi resmi menayangkan Piala Dunia FIFA U-17 di Chile. Program waktu pertandingan akan tayang saluran olahraga Info Sports.
2018
Pada bulan Juni 2018, layanan OrangeTV ditutup sesuai informasi melalui surel yang terbatas kepada pelanggan yang masih aktif dan akan dihadirkan layanan OrangeTV dengan format yang baru yang membutuhkan pendaftaran ulang untuk pelanggan yang masih ingin melanjutkan layanannya kembali.
2019
RCTI+ melakukan grand launching pada tanggal 24 Agustus 2019 (bertepatan pula dengan hari jadi stasiun televisi RCTI yang ke-30) sebagai OTT platform untuk bisa menyaksikan tayangan dari jaringan televisi terestrial milik MNC Media.
RCTI+ lalu berkembang dengan hadirnya 2 fitur lainnya yaitu News+ dan Radio+. Di dalam News+, pengguna dapat membaca berita terlengkap dari berbagai sumber. Di dalam Radio+, pengguna dapat mendengarkan radio dari seluruh Indonesia, mendengarkan siniar, Cerita Suara, musik, dan buku audio. Pada satu tahun usia RCTI+, RCTI+ menghadirkan 2 fitur baru, yakni Home of Talent (HOT) dan Games+. Fitur Video+ kini juga dihadirkan.
Aplikasi ini digerakkan oleh iklan, dan bersifat gratis. Aplikasi ini dikembangkan oleh PT MNC Digital Indonesia, anak perusahaan dari Media Nusantara Citra.
RCTI+ menawarkan streaming langsung dari empat jaringan televisi milik MNC Media (RCTI, MNCTV, GTV dan iNews). Selain itu, terdapat juga konten-konten seperti sinetron legendaris, pertandingan nasional e-Sports, drama Korea, drama Tiongkok, film Hollywood, dan film anak, di samping berita (dengan nama News+), konten audio (dengan nama Radio+), dan konten-konten eksklusif yang hanya ada di aplikasi ini.
2020-2021
2022
PT Nusantara Vision dioperasikan oleh RCTIaora yang dimiliki oleh PT MNC Vision Networks, anak usaha MNC Vision, dan Rajawali Corpora. RCTIaora didirikan oleh empat perusahaan konsorsium yaitu PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison), PT Rajawali Corpora, PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) dan PT MNC Vision Networks Tbk dan kemudian terus tumbuh dan berkembang dalam bisnis siaran televisi berlangganan di Indonesia. Awalnya, perusahaan ini didirikan bukan dengan nama Karyamegah Adijaya, PT Nusantara Vision merger dengan RCTIaora merupakan disingkatan dari Rajawali Citra Televisi Indonesia Aora. Namun, Lalu, baru pada pertengahan Desember dan akhir 2021 perusahaan ini baru beroperasi dengan 200 pelanggan awal dan mendapat izin untuk mengelola bisnis televisi berlangganan dengan tujuh merek dagang Aora, OrangeTV, Astro, Centrin TV, Topas E+, BiG TV dan Viva+, Saham PT MNC Digital Indonesia (RCTI+) masih dikuasai oleh PT Media Nusantara Citra Tbk sebesar 50% pada 2022, sahamnya dijual kepada RCTIaora dan Surya Citra Media, Kantor pusat RCTIaora berada di Central Park mall dan perkantoran APL Tower, Lantai 7-25 di Tanjung Duren Selatan dan Kantor cabang RCTIaora telah dibuka ke MNC Vision Tower di Kedoya Utara, Kawasan RCTI juga di kebon Jeruk, Jakarta Barat dan Menara Rajawali di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan dan akhirnya melakukan grand launching pada tahun 2022 serta kembali beroperasi pada tahun 2022 (setelah sebelumnya direncanakan pada Mei). RCTIaora merupakan sebuah produk televisi berlangganan, dengan satelit sebelumnya hanya berasal dari tujuh televisi berlangganan: Aora, OrangeTV, Astro, Centrin TV, Topas E+, BiG TV dan Viva+ dan lainnya RCTI+. Kerjasama dengan First Media dan Astro Malaysia Holdings sudah disepakati sejak 28 Februari 2006, Mega Media Indonesia sejak 2011, Mayapada Group sejak 21 Juli 2012, Lippo Group sejak 9 September 2013, Visi Media Asia sejak 22 April 2014 dan Media Nusantara Citra sejak 24 Agustus 2019. PT Karyamegah Adijaya meluncurkan produk televisi berlangganan kembali beroperasi, Aora dan OrangeTV, PT Direct Vision (Astro kerjasama dengan Astro Malaysia Holdings), PT Central Tivi Digital (Centrin TV kerjasama dengan Kompas Gramedia), PT Digital Media Asia (BiG TV dan Viva+ kerjasama dengan Visi Media Asia) dan PT Karya Kreatif Bersama (Topas E+) setelah televisi satelit astro mulai diluncurkan ke negara Malaysia dan Brunei Darussalam kerjasama dengan RCTIaora dan Mayapada Group. serta RCTI+ sebagai OTT platform untuk bisa menyaksikan tayangan dari jaringan televisi terestrial dan PT MNC Digital Indonesia resmi berganti nama menjadi PT Omni Digital Indonesia kerjasama dengan RCTIaora dan Surya Citra Media. diluncurkan satelit Palapa D dari Indosat Ooredoo Hutchison. Satelit ini memiliki 32 transponder, termasuk 10-transponder aktif dan 3 transponder cadangan yang berfungsi sebagai penguat gelombang frekuensi KU-Band.
Logo ini disederhanakan sehingga bentuk rajawali pada dua huruf "R" ini hampir mirip dengan logo RCTI versi tegak dengan transformasi tulisan "r", begitu juga hampir mirip dengan logo aora digunakan pada tahun (2010-2015) terinspirasi warna biru monokrom (gelap dan terang) menjadi seperti menyatu dengan huruf "CTI" warna biru terang, "pancaran" dari mata burung rajawali menjadi hanya berwarna violet, merah magenta monokrom (biasa dan gelap), jingga dan kuning terang satu lagi dari mata burung rajawali menjadi hanya berwarna kuning gelap, dan satu huruf "O" pada logo RCTIaora hanya saja warna yang berbeda di mana warna tersebut berdasarkan warna lambang dari logo RCTI dan aora, yakni biru monokrom, kuning monokrom (terang dan gelap), jingga, merah magenta monokrom dan violet (berurutan searah jarum jam). Namun, menggunakan logo "RCTIaora" dengan dua huruf "a" warna biru terang dari tulisan "RCTIaora". juga logo aplikasi dan website-nya di internet dengan lambang — simbol "OR" dan "pancaran" dari mata burung rajawali menjadi hanya berwarna violet, merah magenta monokrom, jingga dan kuning monokrom. yang sudah digunakan dari tahun 2022.